Nias Selatan, CSC – Organisasi Masyarakat Barisan Merah Putih (BMP) dan Ikatan Masyarakat Nias Utara (Ikmanira) yang berdomisili di Kabupaten Nias Selatan melakukan kunjungan dan menyerahkan bantuan kepada keluarga korban kebakaran di Desa Hiliasi, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, pada Kamis (6/3/2025).
Diketahui, peristiwa kebakaran itu terjadi pada hari Rabu, 5 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, yang menghanguskan empat rumah warga yang merekrut enam kepala keluarga. Kebakaran tersebut diduga dipicu oleh lilin yang menyambar bensin jenis pertalite yang tumpah saat salah satu pemilik rumah sedang menuangkan bahan bakar ke dalam botol.
Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Berjanji Memimpin Nisel dengan Komitmen dan Konsistensi
Ketua Umum BMP, Samprianus Sihura, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban yang mengalami musibah.
“Kami mendapatkan informasi mengenai kejadian ini pada malam sebelumnya, dan sebagai bentuk kepedulian, kami hadir untuk memberikan dukungan moral serta bantuan kepada keluarga yang terdampak,” ujar Samprianus.
Baca Juga: Desa Hiliasi Terbakar: Empat Rumah Hangus, Pemkab Diminta Bantu
Senada dengan itu, Pembina BMP dan Ikmanira, Yasatulo Lase, menyampaikan rasa duka dan mengungkapnya atas kejadian tersebut.
“Kami turut merasakan kesedihan yang dialami oleh para korban. Kehadiran kami di sini bukan sekedar formalitas, melainkan sebagai wujud empati dan kebersamaan dalam menghadapi musikbah ini,” kata Yasatulo.
Dalam kunjungan tersebut, BMP dan Ikmanira menyerahkan bantuan berupa beras, tikar, mie instan, bahan kebutuhan pokok lainnya, serta cat tembok dan sejumlah uang untuk meringankan beban para korban.
Kepala Desa Hiliasi, Anwar Harita yang mewakili keluarga korban dan pemerintah desa, menyampaikan penghargaan atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan kedua organisasi tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan. Semoga kebaikan ini mendapatkan balasan yang diberikan dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Anwar.
Salah satu korban kebakaran, Heldis Loi alias Ama Cei, mengungkap kronologi kejadian. Menurutnya, kebakaran terjadi ketika salah seorang pedagang sekitar rumahnya, tengah menuangkan bensin ke dalam botol saat listrik padam. Lilin yang digunakan sebagai penerangan kemudian menyambar bensin yang tumpah, menyebabkan api cepat menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.
“Api menyebar dengan sangat cepat karena bensin yang mudah terbakar. Warga sudah berusaha memuaskan api dengan alat seadanya, tetapi kobaran api semakin membesar,” ujar Heldis.
Sekitar 20 menit setelah kebakaran terjadi, satu unit pemadam kebakaran mobil tiba di lokasi. Petugas segera melakukan upaya pemadaman, namun empat rumah telah terbakar habis dengan sebagian besar isinya tidak dapat diselamatkan.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materi yang dialami para korban cukup besar. Heldis pun berharap agar pemerintah daerah dan pihak terkait dapat memberikan bantuan bagi keluarga yang terdampak.