Gunungsitoli, CSC – Usai dilantik menjadi Wali Kota definitif mengantikan Alm. Lakhomizaro Zebua, Sowa’a Laoli harapkan kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan kemajuan yang berdaya saing, karena menurutnya tantangan dalam membangun Kota Gunungsitoli ke depan tidaklah mudah.
Sowa’a menyampaikan hal ini dalam acara syukuran dan temu ramah atas pelantikannya sebagai Wali Kota Gunungsitoli bertempat di Halaman Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Peringatan HPSN 2024: “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif”
Pada syukuran tersebut, turut hadir para pimpinan lembaga vertikal, Kapolres Nias, Dandim 0213/ Nias, Danlanal Nias, mewakili Kajari, Bupati Nisel, Bupati Nias, para mantan Bupati dan Wakil Bupati se Kepulauan Nias, anggota DPRD Provinsi dan Kota, para tokoh, pemuka agama, unsur Muspida, Ormas, OKP dan masyarakat.
Ia mengatakan, Pemko harus bekerja keras dalam menyikapi persoalan perekonomian sebagai salah satu kiat menekan angka kemiskinan dan persoalan-persoalan mendasar.
Baca juga: Dukungan Kemensos Bangkitkan Semangat Mulyadi Penderita Liver
Wali Kota mengajak semua pihak bersemangat memberi dukungan, sehingga pekerjaan berat akan terasa ringan bila mendapat sokongan yang kuat dari berbagai elemen masyarakat.
Gubernur sambung Sowa’a berpesan, indeks pembangunan manusia (IPM) yang kini mengalami kenaikan agar dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pelayanan publik diharapkan semakin prima sehingga pembangunan secara umum mengalami kemajuan.
“Kita mencegah polarisasi. Tanggalkan sekat-sekat, baik pemerintah dengan warga maupun antar pegawai. Mari bersama bekerja untuk masyarakat,” ajaknya.
Drs FG Martin Zebua mewakili tokoh masyarakat mendorong Sowa’a melanjutkan pembangunan dan menyempurnakan rencana pembangunan sebelumnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Emmanuel Zebua menyampaikan keyakinannya akan kepemimpinan Sowa’a yang dinilai cukup berpengalaman di birokrasi, bahkan pernah menjadi anggota dan Ketua DPRD.
Sementara, Ephorus BNKP Pdt Otoriteit Dachi, STh., M.Si menyampaikan wejangan bersifat theologis sebagai motifasi dan bekal memimpin Gunungsitoli ke depan.
