CAKRAWALASATU.COM – Para panelis memegang peran penting dalam pelaksanaan debat, termasuk debat antar pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada. Kualitas seorang panelis dalam debat berperan dalam merumuskan pertanyaan berdasarkan data konkret yang berbasis akademik serta mampu menggali informasi yang relevan bagi masyarakat sesuai tema yang diusung.
Seperti pada Debat Publik pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias Selatan (Nisel) di Aula BKPN, Kecamatan Teluk Dalam, Jumat (25/10/2024). Debat ini menghadirkan empat panelis ahli dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, dengan berlatar belakang akademisi.
Debat kali ini mengusung tema ‘Optimalisasi Sumber-sumber PAD dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam serta Peningkatan Ekonomi Kreatif’, dengan para panelis, antara lain Dr. Fotarisman Zalukhu, SKM, M.Si, MPH (dosen FISIP USU) yang juga bertugas sebagai moderator, Dr. Tonny P. Situmorang, MA (Kaprodi Magister Ilmu Politik USU), Dr. Janpatar Simamora, SH, MH (Dekan Fakultas Hukum UHN Medan), dan Dr. Dimpos Manalu, S.Sos, M.Si (Associate Consultant Circle Indonesia dan dosen UHN Medan).
Kehadiran keempat panelis tersebut menjadi momen penting dan inspiratif pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nias Selatan nomor urut 2, Firman Giawa, SH., MH, dan Robert Maduwu Zolago Dakhi, SE (Firman-Robert), dalam merumuskan membangun Nisel.
Baca Juga: Yurisman Laia yakin Paslon Urut 2 Siap dan Unggul di Debat Publik
Menurut Robert, kesalahan pemimpin dalam membangun suatu daerah sering kali disebabkan oleh kurangnya penggunaan data akademik sebagai dasar pengambilan keputusan.
“Membangun Nias Selatan ke depan harus berdasarkan data berbasis akademik, bukan hanya ‘feeling’, selera pribadi, atau latar belakang usaha tertentu,” ujar Robert.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para panelis dari berbagai universitas terbaik di Indonesia yang hadir, karena mereka bisa berpotensi menjadi konsultan bagi pembangunan Nias Selatan di masa depan.
Robert menekankan bahwa seorang panelis ketika memberikan pandangan selalu didasarkan pada data akademik, bukan sekadar preferensi pribadi.
Firman-Robert pun berkomitmen, apabila diberi kepercayaan oleh masyarakat, akan membangun Nisel berdasarkan data akademik.
Sementara itu, Calon Bupati Nisel, Firman Giawa, berharap melalui debat ini, masyarakat dapat menilai Paslon yang paling mampu memimpin Nisel dalam lima tahun ke depan.
“Tentukan pilihannya untuk membawa Nias Selatan ke arah yang lebih baik. Perhatikan dan pahami visi misi yang disampaikan dalam debat oleh setiap Paslon untuk melihat mana yang mampu membawa perubahan dan melanjutkan pembangunan,” ungkap Firman.
Sambutan penutup dari Paslon nomor urut 2 ini pun disambut sorak sorai simpatisan dan pendukungnya.