Pentingnya Pendidikan Mumpuni dan Pengalaman dalam Memimpin Terutama Para Kepala Daerah

Melalui pendidikan, pemimpin dapat memahami isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan yang berkaitan dengan wilayah yang dipimpinnya.

CAKRAWALASATU.COM Saat ini, banyak pihak sangat memperhatikan kualitas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang dalam memimpin berbagai hal. Dua kompetensi ini sangat berpengaruh terhadap banyak orang atau kelompok yang dipimpin. Seperti yang kita ketahui, semakin berkualitas seseorang, semakin baik hasil yang dapat dicapai.

Dilansir kompasiana.com, pertama, seseorang dengan pendidikan yang baik dan pengalaman yang memadai akan memiliki dasar pengetahuan yang penting bagi seorang pemimpin daerah. Melalui pendidikan, pemimpin dapat memahami isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan yang berkaitan dengan wilayah yang dipimpinnya. Pengetahuan ini membantu pemimpin untuk membuat keputusan yang berdasarkan fakta dan analisis yang tepat. Selain itu, pendidikan juga berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola wilayah dengan efektif.

Baca Juga: Mensesneg Pastikan Presiden Jokowi Hadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Kedua, individu yang memiliki pendidikan dan pengalaman yang baik dapat memahami kebutuhan dan tantangan wilayah yang dipimpin. Pendidikan dan pengalaman membantu pemimpin memahami secara mendalam demografi, ekonomi, budaya, lingkungan, dan isu-isu lain yang mempengaruhi wilayah mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang wilayah tersebut, pemimpin dapat merancang kebijakan, program, dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan wilayah.

Ketiga, seorang pemimpin wilayah bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya yang tersedia secara efisien. Pendidikan dan pengalaman memungkinkan pemimpin memahami prinsip-prinsip manajemen yang baik, termasuk pengelolaan keuangan, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan yang bijak. Dengan pengetahuan dan keterampilan ini, pemimpin dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan wilayah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Yakin Transisi Kepemimpinan Nasional Berlangsung Lancar

Keempat, dalam menghadapi perubahan dan krisis, diperlukan kepemimpinan yang kuat. Pendidikan dan pengalaman membantu pemimpin untuk mengembangkan ketahanan dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan yang tidak terduga atau krisis. Mereka dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk merumuskan strategi adaptasi dan pemulihan yang efektif.

Kelima, pendidikan dan pengalaman memberikan kepercayaan diri dan legitimasi kepada pemimpin wilayah. Ketika pemimpin memiliki pengetahuan dan keterampilan yang solid, masyarakat cenderung mempercayai dan menghormati kepemimpinannya. Pendidikan juga memberikan landasan etika dan nilai-nilai penting dalam kepemimpinan yang baik, membangun kepercayaan publik dan legitimasi pemimpin.

Baca Juga: Anggota DPRD Sumut Nilai Firman-Robert Layak Jadi Bupati Nisel, Ini Keuntungannya

Secara keseluruhan, pendidikan dan pengalaman memainkan peran penting dalam mempersiapkan dan memperkuat pemimpin wilayah. Kombinasi pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan kemampuan adaptasi yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman memungkinkan pemimpin untuk mengelola wilayah secara efektif, memimpin perubahan, dan mencapai tujuan yang diinginkan untuk kemajuan wilayah tersebut.

Seperti dilansir performa.co.id tokoh pendidikan asli asal Indonesia, ‘Ki Hajar Dewantara’, punya prinsip kepemimpinan yakni;

Prinsip Fundamental 1 : Ing Ngarso Sung Tulodo – Yang di Depan Menjadi Teladan

Seorang pemimpin harus berdiri paling depan. Menjadi contoh, menjadi teladan bagi tim nya. Bagaimana aplikasi prinsip ini dalam pekerjaan kita:

  • Memiliki VISI : Seorang pemimpin harus tau mau dibawa kemana hubungan kita (?), eh, organisasi kita. Jika Anda adalah Owner atau Top Management, tentunya Anda yang menentukan arah tujuan perusahaan. Namun jika Anda adalah middle atau first level managers, Anda harus dapat menerjemahkan visi perusahaan menjadi visi divisi / departemen / tim Anda. “What success looks like in your team?”
  • Menjadi Teladan : Jika Anda mau anggota tim Anda disiplin, Anda duluan yang harus disiplin. Jika Anda mau tim Anda bekerja keras, Anda harus dapat mencontohkan nya. Seluruh tindak tanduk dalam tim, tergantung dari apa yang dilakukan oleh kepalanya.
  • Pasang Badan : Dalam menghadapi konflik atau masalah, seorang pemimpin harus berdiri paling depan untuk menyelesaikannya. Ia harus gulung kemeja, turun tangan, dan menghadapi masalah hingga selesai. Ia juga perlu pasang badan untuk melindungi anggota timnya. (Kecuali timnya melakukan fraud atau tindakan kriminal lainnya).

Prinsip Fundamental 2 : Ing Madyo Mangun Karso – Ditengah Membangun Semangat

Seorang pemimpin juga tidak bisa selalu mengurung diri di menara gading. Pemimpin juga perlu turun dan berbaur dengan anggota timnya. Berada di tengah-tengah mereka. Tidak berjarak. Membangun komunikasi, ke kompak kan, dan semangat tim. Bagaimana aplikasinya dalam pekerjaan :

  • Mengenali Profil Setiap Anggota Tim : Seorang pemimpin harus kenal betul dengan timnya. Minimal tim yang berada dalam direct report. Kenali profil mereka (minimal dengan menggunakan instrumen DISC), pahami strength and weaknesses mereka, gaya komunikasi, anggota keluarga, hobi, termasuk juga isu isu yang mungkin dapat mengganggu kinerja.
  • Bekerja Bersama : Ada kalanya pemimpin perlu berada di tengah-tengah, membantu pekerjaan anggota timnya. Ini membuktikan bahwa pemimpin tidak bisa hanya sekedar perintah, main tunjuk, tapi tidak bisa mengerjakan. Hal ini juga menjadi penting agar Anda dapat observasi langsung sikap dan kompetensi tim Anda di lapangan.
  • Luangkan Waktu Bersama : Seorang pemimpin perlu juga untuk makan bareng, ngobrol, olah raga di car free day mungkin. Luangkan waktu diluar pekerjaan dan memang tidak membahas hal seputar pekerjaan. Sesekali, traktir lah tim Anda.

Prinsip Fundamental 3 : Tut Wuri Handayani – Dari Belakang Memberikan Dorongan.

Seorang pemimpin juga harus meluangkan waktu untuk mengembangkan anggota timnya. Baik secara profesional, maupun secara personal. Ingat, kinerja dari tim Anda sangat ditentukan dari kualitas individual anggotanya. Bagaimana aplikasinya dalam pekerjaan :

  • Evaluation and Feedback : Seorang pemimpin perlu melakukan evaluasi kinerja setiap anggota timnya. Mana yang sudah bagus, mana yang masih bisa ditingkatkan. Selanjutnya pemimpin perlu melakukan constructive feedback. Memaparkan hasil evaluasi agar anggota tim paham apa yang harus ditingkatkan.
  • Training : Seorang pemimpin perlu mengetahui level kompetensi dari setiap anggota timnya, dan membandingkan dengan kompetensi minimum yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Jika ada GAP, maka pemimpin wajib memberikan training, atau mengirimkan anggota tim ke pelatihan internal atau eksternal perusahaan.
  • Coaching : Pemimpin perlu melakukan coachingCoaching dapat diberikan kepada anggota tim yang sudah memiliki kompetensi yang cukup, namun Anda ingin meningkatkan level performa mereka. Coaching dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan yang bertujuan men stimulasi ide-ide, kreativitas, dan mengikat komitmen mereka. Metode yang dapat di gunakan adalah GROW (Goals, Reality, Options, Willingness).
  • Mentoring dan Counseling : Jika training dan coaching lebih banyak digunakan untuk mengembangkan area profesional. Maka mentoring dan counseling lebih titik berat untuk mengembangkan area personal. Dalam mentoring, pemimpin dapat menceritakan kisah hidup dan pengalamannya, atau bisa juga mengambil inspirasi dari orang lain sebagai pembelajaran. Sedangkan konseling adalah momen ketika anggota tim memiliki masalah personal. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan seorang pemimpin adalah menjadi pendengar yang baik. Bila masalahnya lebih berat, bisa di rujuk ke psikolog atau konselor profesional. Sambil tetap memberikan dukungan moral.

Prinsip Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara ini merupakan prinsip yang tidak lekang dimakan zaman. Ada kalanya pemimpin perlu berdiri depan, adakalanya pemimpin perlu duduk sejajar, ada kalanya pemimpin berdiri di belakang dan mendorong anggota timnya untuk maju.