Tragedi Berdarah di Nias Selatan: Warga Tewas Ditikam Saat Acara Adat, Pelaku dan Keluarga Kabur

"Saya rasa mereka melarikan diri untuk menghindari masalah. Bisa jadi mereka takut dari pihak keluarga korban membalaskan dendam,"

CAKRAWALASATU.COM  Sebuah insiden tragis mengguncang Desa Lawindra, Kecamatan Mazino, Kabupaten Nias Selatan. Seorang warga berinisial FH tewas setelah ditikam dari belakang oleh SN saat menghadiri acara adat ‘orahu (bahasa daerah Nias)’ pada Selasa (29/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurut Kepala Desa Lawindra, Sweet Harefa, pelaku diketahui dalam kondisi mabuk berat sejak malam sebelumnya. “Diduga pelaku sepanjang malam mabuk berat,” katanya kepada cakrawalasatu.com melalui sambungan seluler, Rabu (29/1/2025) malam.

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan Saat Libur Panjang, Rutan Batam Gelar Razia Gabungan dan Tes Urin Warga Binaan

Peristiwa berdarah itu terjadi secara tiba-tiba. FH yang tengah berada di tengah acara, seketika jatuh bersimbah darah usai ditikam di bagian belakang sebelah kiri. Warga yang panik langsung membawa korban ke Klinik Gloria di Teluk Dalam, namun nyawanya tidak tertolong.

Tak hanya pelaku yang menghilang, keluarga SN juga diduga melarikan diri dari desa usai kejadian. “Saya rasa mereka melarikan diri untuk menghindari masalah. Bisa jadi mereka takut dari pihak keluarga korban membalaskan dendam,” ujar Sweet Harefa.

Baca Juga: Kapolres Nias Selatan Sambangi Bocah Viral, Beri Empati dan Tegaskan Usut Tuntas Kasus Kekerasan

Polisi telah turun langsung ke lokasi kejadian untuk menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku. Namun, hingga saat ini motif penikaman masih belum diketahui, tandasnya.

Selain itu, Sweet Harefa, juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak bertindak gegabah dan menyerahkan kasus ini kepada aparat hukum. “Biarlah hukum yang berlaku. Kami juga berharap pelaku segera ditemukan atau menyerahkan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Baca Juga: Tragedi di Nias Selatan: Bocah 10 Tahun Diduga Alami Kekerasan Bertahun-tahun

Terpisah, pada Rabu(29/1/2025) malam, upaya konfirmasi ke Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Sugiabdi, belum mendapatkan tanggapan.

Pantauan, hingga berita ini diterbitkan, polisi masih terus melakukan penyelidikan. Warga diimbau tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang.