Barisan Merah Putih Rayakan Hari Jadi ke-5: Lima Tahun Mengabdi untuk Kemanusiaan, Menyatukan Hati dalam Aksi Nyata

"Lima Tahun Barisan Merah Putih: Dari Membangun Rumah Hingga Membangkitkan Harapan di Pelosok Negeri"

Nias Selatan, CSC – Di tengah kepungan kemiskinan struktural dan bencana alam yang terus menguji ketangguhan masyarakat pedesaan, satu gerakan sosial justru kian bersinar sebagai simbol harapan dan keteguhan hati. Adalah Barisan Merah Putih (BMP), organisasi sosial yang dimotori oleh nurani, bukan anggaran besar, yang pada Minggu (1/6/2025) menandai perjalanan 5 tahun kiprah kemanusiaannya dalam sebuah perayaan hangat namun sarat makna di Walo Green, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.

Dengan mengusung motto: “Berkumpul, Bersatu, Bergerak”, BMP hadir bukan sebagai gerakan wacana, tetapi sebagai kekuatan riil di tengah masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini hidup dalam garis keterpinggiran. Didirikan oleh sejumlah tokoh dan pemerhati kemanusiaan seperti Yasatulo Lase, SE., M.AP, Yurisman Laia, SH, Suherti Yanus Dakhi, dan Aris Giawa, BMP telah menjadi jangkar pengharapan bagi banyak warga, dari pesisir hingga pelosok pedesaan.

Baca Juga: Tragedi di Nias Selatan: Adik jadi Korban Pemerkosaan, Sang Kakak Melapor ke Polisi, Pengacara Muda Tergugah Beri Bantuan Hukum Gratis Demi Keadilan

Tak kurang dari sembilan unit rumah tidak layak huni telah direnovasi dan dibangun ulang, menjelma menjadi rumah-rumah bermartabat yang layak huni. Organisasi ini juga dikenal cepat tanggap dalam memberi bantuan darurat bagi korban kebakaran rumah, serta mendampingi mereka hingga kembali memiliki ruang hidup yang layak.

“Kami bukan sekadar membangun rumah. Kami mengembalikan martabat,” tegas Yasatulo Lase dalam pidato sambutannya yang disampaikan dengan nada penuh empati di hadapan hadirin.

Baca Juga: Dugaan Ijazah Palsu Oknum Kades Balohao ‘FB’ Masuki Tahap Penyelidikan, Kuasa Hukum Kawal Ketat

Dalam suasana penuh keharuan itu, turut hadir anggota DPRD Nias Selatan dari Fraksi PDI Perjuangan, Demokrasi Maduwu, yang menyampaikan apresiasinya atas peran BMP dalam mendobrak sekat-sekat kemiskinan dan ketidakadilan sosial.

“BMP telah memberi contoh bahwa kerja sosial tak harus menunggu wewenang politik atau kekuasaan besar. Cukup dengan hati yang terbuka dan tangan yang bersedia bekerja,” ujarnya.

Baca Juga: Kode Etik Jadi Fondasi Utama Pers Profesional, Bukan Semata Status UKW dan Verifikasi

Sementara itu, Yurisman Laia, salah satu pendiri dan tokoh muda yang juga dikenal sebagai politisi dan Anggota DPRD dari Partai Gerindra, menegaskan bahwa kekuatan sejati BMP terletak pada solidaritas dan soliditas.

“Kami tidak digerakkan oleh uang, tapi oleh rasa peduli. Gerakan ini tumbuh dari rasa sakit yang kami lihat setiap hari, dan dari mimpi bahwa setiap orang punya hak hidup layak,” katanya, sambil menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam membumikan kerja-kerja kemanusiaan.

Kata Sambutan Penuh Inspirasi dari Pembina BMP

Dalam puncak acara, pembina sekaligus pendiri BMP, Yasatulo Lase menyampaikan sambutan reflektif dan menggugah yang membuat banyak peserta terdiam, bahkan menitikkan air mata.

“Kalau anak umur lima tahun sudah bisa berlari, maka BMP hari ini telah berlari lebih cepat dari usianya. Ini bukan sekadar usia, ini bukti bahwa cinta kasih jika dikerjakan bersama bisa melampaui batas logika dan waktu,” ungkapnya.

Ia juga mengumumkan rencana kolaborasi strategis dengan Kapolres Nias Selatan, yang akan diwujudkan dalam aksi sosial pada 27 Juni 2025 mendatang — sebuah program rehabilitasi rumah tidak layak huni di kawasan terdampak sosial dan ekonomi di Kecamatan Ulu Susua.

“Ini bukan hanya renovasi rumah. Ini adalah perlawanan terhadap ketidakadilan yang terlalu lama kita diamkan,” pungkasnya tegas.

Lima Tahun, Banyak Cerita, Satu Semangat: Kemanusiaan

Acara ulang tahun ke-5 BMP bukan sekadar seremoni. Ia adalah pengingat kolektif bahwa pengabdian tidak butuh sorotan, melainkan keikhlasan untuk terus hadir bahkan saat tak seorang pun memperhatikan.

Dari Walo Green, sebuah pesan kuat menggema ke seluruh penjuru:
“Berkumpul, Bersatu, Bergerak”, karena dunia ini hanya berubah ketika hati bersedia turun tangan.

Tampak hadir dalam kegiatan itu, Ketua Umum, Sekretaris Umum serta Bendahara Umum BMP.