CAKRAWALASATU.COM – Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Erris J Napitupulu, menyampaikan tiga hal penting agar tercapainya suasana kondusif jelang maupun pada saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, khususnya di Sumut.
Ketiga hal penting tersebut yaitu, yang pertama adalah pemberitaan positif yang terus digelorakan, yang kedua, pemberitaan yang mengedepankan kejujuran (tidak ugal-ugalan), dan yang ketiga yakni sinergitas media dengan stakeholder.
Baca Juga: Firdaus Kembali Jabat Ketum SMSI Pusat Periode 2024-2029
Hal tersebut disampaikan Erris, dalam kapasitasnya sebagai narasumber pada FGD ‘Sosialiasi Pilkada Damai Dalam Rangka Menciptakan Stabilitas Pesta Demokrasi yang Kondusif Tahun 2024’, yang digelar Bawaslu Sumut di Hotel Grandhika, Jalan Dr Mansyur Medan, Selasa (6/8/2024).
“Media, baik dari sisi wartawan dan juga organisasi medianya, saya pikir terus dan akan terus mendorong pemberitaan yang menuntun masyarakat bersiap menghadapi Pilkada serentak,” ungkap Erris.
SMSI Sumut, ditekankan Erris, berkomitmen melaksanakan ketiga hal tersebut. “Ini sebagai salah satu bentuk peran SMSI untuk mensukseskan agar terciptanya suasana damai pada Pilkada serentak di Sumut,” katanya.
Disamping itu, SMSI di Sumut juga akan terus memproduksi berita sesuai yang diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, maupun Kode Etik Jurnalistik (KEJ), dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Undang-undang lainnya yang selaras dengan pengaturan pemberitaan.
Baca Juga: VRITIMES Umumkan Kerjasama Strategis dengan linipost.com dan cakrawalasatu.com
“Sehingga kami akan terus menghindari berita hoaks, berita yang opini sendiri serta berita yang lahir dari tendensius dan kepentingan negatif lainnya, yang dapat merugikan masyarakat dan merusak demokrasi,” tandas Erris.
Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Bawaslu Sumut, Saut Boangmanalu, yang membuka FGD tersebut, mengatakan pihaknya tidak bisa berjalan sendiri untuk mengawasi Pilkada serentak 2024 di Sumut.
Karena itu, sangat penting bagi Bawaslu untuk menggandeng kalangan insan pers. Tujuannya untuk ikut melakukan pengawasan Pilkada melalui ruang publik yang terhiasi dengan informasi politik yang positif, mendidik dan juga menghibur.
“Karena Pilkada serentak ini sangat unik, dimana paling banyak daerah kali ini yang akan menggelar Pilkada, sehingga butuh sinergi dari seluruh stakeholder, insan media di antaranya, untuk sama-sama mengawasi,” jelas Saut Boangmanalu.
“Sekecil apapun potensi untuk pelanggaran Pilkada, harus dilakukan langkah antisipasinya. Sekali lagi dalam hal inilah perlu peran media membangun suasana kondusif di pilkada serentak di Sumut,” sambungnya.
Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Sugiatmo, yang juga narasumber mengatakan, wartawan berperan penting untuk mendorong Pilkada serentak yang kondusif di wilayah Sumut.
Peran itu dilakukan sejalan dengan amanah UU Pers, seperti pada pasal 3 ayat 1, yakni pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.
“Artinya wartawan tampil mencerdaskan bagi semua pembaca lewat berita yang informatif, terdidik, menghibur dan adanya unsur kontrol sosial,” jelas Ketua Bidang Pendidikan PWI Sumut itu.
“Itu menjadi kewajiban atau tanggung jawab moral wartawan, tidak saja pada saat Pilkada, namun secara umum untuk menjaga kelangsungan pembangunan nasional,” terang Sugiatmo.
Begitu juga dengan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut, Tuti Alawiyah Lubis, yang sepakat agar Pilkada serentak di Sumut berlangsung damai dan lancar. “Ini harus kita wujudkan bersama-sama,” ajaknya.
Namun di sisi lain, Tuti Lubis mendorong penegakan hukum agar dilakukan seadil-adilnya selama proses Pilkada, sesuai dengan regulasi yang ada, baik bagi pasangan calon maupun tim sukses. “Artinya jangan sampai ada kekuatan yang terbiarkan melakukan pelanggaran,” sambung Tuti.
Sementara itu Sekretaris Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumut Erie Prasetyo juga menekankan pentingnya penindakan serta sinergitas organisasi media dengan Bawaslu. “Sinergi harus terbangun dan dikelola secara berkelanjutan,” jelasnya.
Hadir juga sebagai peserta pada FGD tersebut, di antaranya mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus, seperti HMI, GMKI, PMKRI, GMNI. Kemudian sejumlah mahasiswa dari kampus yang ada di Medan. (benny pasaribu)