Nias Selatan, CSC – Suasana tenang di Desa Lolohowa, Kecamatan Lolowau, seketika berubah menjadi kepanikan saat kobaran api membumbung tinggi dari sebuah rumah warga pada Jumat (23/5/2025) siang. Kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik ini meluluhlantakkan beberapa rumah milik warga. Api diduga berasal dari kediaman Pendeta Muda Gereja Sungai Yordan, Talilala Halawa, hingga merembes ke rumah sebelahnya milik Saroasa Halawa, di Dusun II desa tersebut.
Api pertama kali terlihat sekitar pukul 14.00 WIB dari lantai dua milik Talilala Halawa yang rumahnya sebagian terbuat dari papan kayu material yang mempercepat laju penyebaran api. Dalam waktu singkat, kobaran merambat ke rumah-rumah di sekitarnya, menghanguskan bagian atas bangunan dan menyebabkan kerusakan cukup serius.
Baca Juga: Kode Etik Jadi Fondasi Utama Pers Profesional, Bukan Semata Status UKW dan Verifikasi
Saat dikonfirmasi pada Jumat malam, Kepala Desa Lolohowa, Tafakhoi Halawa, membenarkan insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 15.00 WIB. Warga bergotong royong memadamkan dengan alat seadanya. Tanpa bantuan alat berat, solidaritas dan kecepatan warga menjadi kunci utama dalam mengendalikan api,” jelas Tafakhoi.
Baca Juga: Anggota DPRD Amoni Zega Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Pemilik Kapal Pengebom Ikan
Tak berselang lama dari kejadian, pihak PLN Cabang Lolowau langsung turun ke lokasi dan mengambil tindakan cepat dengan memutus aliran listrik, guna mencegah risiko kebakaran meluas. Meski lantai satu rumah berhasil diselamatkan, lantai dua dan atap bangunan tak dapat dielakkan dari kehancuran.
Kondisi malam itu masih menyisakan bau asap dan tumpukan puing. Warga yang terdampak memilih tinggal sementara di rumah keluarga terdekat, sembari menunggu langkah bantuan lanjutan dari pemerintah.
Baca Juga: Dua Kapal Motor Ilegal Fishing dan 17 ABK Berhasil Diringkus TNI AL, Ini Ancaman Pidananya
Pemerintah desa pun tak tinggal diam. Kepala Desa menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyalurkan bantuan darurat berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, akan digalang dana melalui jalur gereja untuk meringankan beban keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
“Kami akan siapkan proposal bantuan. Ini bentuk tanggung jawab moral dan solidaritas sesama warga desa. Kami juga mengetuk hati pemerintah kabupaten untuk turun tangan,” tegas Tafakhoi Halawa.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan menunjukkan kepedulian terhadap bencana ini, mengingat Desa Lolohowa adalah bagian integral dari wilayah kabupaten.
“Ini bukan hanya musibah bagi Desa Lolohowa, tapi juga ujian solidaritas dan kehadiran nyata pemerintah bagi rakyatnya. Kami menanti uluran tangan dan perhatian dari kabupaten,” pungkasnya penuh harap.
Sementara itu, tim dari pemerintah desa terus melakukan pendataan korban dan dampak kebakaran untuk dilaporkan ke instansi terkait. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesigapan, sinergi, dan kesiapan infrastruktur penanggulangan bencana, khususnya di wilayah pedesaan.