Tenun Ikat Sikka NTT dan Sekomandi Sulbar Menarik Minat Pengunjung Pameran IG di Jenewa

"Sangat menyenangkan bisa melihat produk kerajinan tangan Indonesia yang unik dan cantik sehingga saya ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai budaya yang ada di Indonesia,"

CAKRAWALASATU .COM Pameran produk Indikasi Geografis (IG) pada Sidang Majelis Umum ke-65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss, telah memasuki hari kedua. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kekayaan budaya dan kearifan lokal khas nusantara di kancah internasional.

Pameran yang digelar, pada Rabu (10/7/2024), mengusung tema “Seni dan Kerajinan: Mengungkap Khazanah Kerajinan Indonesia”. Tema ini menampilkan 25 produk kerajinan tangan dari berbagai wilayah di Indonesia seperti kain tenun, kerajinan perak, dan kain batik.

Baca Juga:  DJKI dan Kantor KI Uni Eropa Sepakat Jalin Kerja Sama untuk Meningkatkan Sistem KI

Tenun Ikat Sikka dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sekomandi dari Sulawesi Barat menarik perhatian pengunjung pada pameran hari ini. Tenun Ikat Sikka dikenal dengan motifnya yang mengandung pesan moral turun-temurun dan dibuat menggunakan alat-alat tradisional. Sekomandi memiliki keunikan dari bahan kain yang terbuat dari kulit kayu yang ditumbuk kemudian diolah untuk dipintal, dengan corak dan warna benang yang mengandung makna spiritual.

Salah satu pengunjung pameran, Mirea dari Meksiko, memberikan tanggapan positif terhadap produk kerajinan tangan khas Indonesia. Menurutnya, pameran ini memberikan pengalaman yang menyenangkan.

Baca Juga:  DJKI dan SAIP Sepakati Kerja Sama untuk Kemajuan Kekayaan Intelektual

“Sangat menyenangkan bisa melihat produk kerajinan tangan Indonesia yang unik dan cantik sehingga saya ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai budaya yang ada di Indonesia,” jelas Mirea.

Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Kurniaman Telaumbanua, menjelaskan bahwa kerajinan tangan khas Nusantara telah diwariskan secara turun-temurun dan memiliki filosofi mendalam yang berkaitan dengan budaya daerah masing-masing.

Baca Juga:  Indonesia Komitmen Dukung Program Kerja WIPO dan Aktif dalam Inisiatif Global terkait Kekayaan Intelektual

“Karena keindahan dan keunikan yang dihasilkan tersebut, tak heran jika kerajinan tangan dari Indonesia ada yang sudah dikenal dunia, contohnya kain tenun yang menarik minat pengunjung pameran hari ini,” ujar Kurniaman.

Lebih lanjut Kurniaman menyampaikan bahwa indikasi geografis (IG) memastikan setiap produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar kualitas tertinggi, tetapi juga mempertahankan identitas budaya yang unik.

“Selain itu, pelindungan IG ini sebagai bentuk dari pelestarian terhadap warisan leluhur karena produk IG yang terdapat di Indonesia erat dengan warisan leluhur. Kita juga ingin menuju komersialisasi produk-produk unggulan IG seperti yang sudah berkembang di Eropa,” tambah Kurniaman.

Kurniaman berharap kesempatan emas ini dapat membawa dampak positif khususnya kepada para pemilik IG yang terdaftar untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Diharapkan pameran ini juga mampu menjadi ajang perkenalan produk IG kepada dunia dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

Selain dua produk di atas, berikut daftar produk kerajinan tangan yang juga ditampilkan pada pameran hari ini, antara lain:

  1. Batik Tulis Complongan Indramayu
  2. Sasirangan Kalimantan Selatan
  3. Gerabah Kasongan Bantul
  4. Tenun Doyo Kutai Barat
  5. Batik Besurek Bengkulu
  6. Kain Tenun Ikat Fehan Malaka
  7. Kain Tenun Ikat Alor
  8. Songket Silungkang Sumatera Barat
  9. Lukisan Kamasan Bali
  10. Batik Tulis Nitik Yogyakarta
  11. Kain Tenun Gringsing Bali
  12. Tenun Ikat Tanimbar
  13. Tenun Nambo
  14. Kain Tenun Donggala
  15. Tenun Bumpak Seluma
  16. Kerajinan Perak Celuk Gianyar Bali
  17. Sarung Batik Pekalongan
  18. Tenun Ikat Ngada
  19. Batik Tulis Lasem
  20. Tenun Ikat Flores Timur
  21. Batik Sutra Sasirangan
  22. Selendang Sasirangan
  23. Tenun Timor Tengah Utara.